Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gerindra Memilih Jadi Oposisi Daripada Gabung ke Jokowi

Gerindra Memilih Jadi Oposisi Daripada Gabung ke Jokowi
[BERITA ISLAMSikap tegas ditunjukan Partai Gerindra, yakni akan berada di barisan oposisi daripada bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Hal ini disampaikan Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade.

Andre mengatakan Partai Gerindra lebih baik tetap berada di luar koalisi dan menjadi oposisi yang konstruktif  (membangun) bagi pemerintahan.

"Feeling saya kalau Pak Prabowo tidak dilantik menjadi presiden, maka kami akan di oposisi. Itu feeling saya," ungkap Andre seperti dilansir Tempo, Selasa (4/6/2019).

Seperti diketahui, saat ini BPN Prabowo tengah berjuang dengan mengajukan gugatan sengketa hasil pemilihan presiden 2019 ke Mahkamah Konstitusi. MK akan memutus sengketa itu pada 28 Juni mendatang.

Pernyataan Andre ini menanggapi ucapan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko. Sebelumnya Moeldoko mengatakan adanya kemungkinan Partai Gerindra bergabung ke barisan koalisi Jokowi-Ma'ruf.

Terkait ucapan Moeldoko itu, Andre mengungkapkan bahwa dirinya mendapat informasi adanya tawaran dari kubu Jokowi untuk Gerindra. Partainya ditawari posisi di kabinet dan koalisi di parlemen, baik sebagai pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat maupun pimpinan komisi.

Andre beranggapan partainya lebih baik menjadi oposisi. Menurut dia, menjadi oposisi adalah hal terhormat, sebab partainya sekaligus menjalankan fungsi pengawasan atau check and balances kepada pemerintah.

"Negara butuh oposisi, rakyat butuh oposisi untuk check and balances. Masa semua orang harus masuk kabinet," ujar calon legislator yang akan melenggang ke Senayan di periode 2019-2024 ini.

Andre menegaskan anggapan ini merupakan pendapat pribadinya. Namun dia menduga pendapatnya ini mewakili pandangan mayoritas pendukung Prabowo dan Partai Gerindra.

Kendati begitu, dia berujar segala keputusan ada di tangan Prabowo. Seluruh kader dan simpatisan pun akan mengikuti apa yang diputuskan orang nomor satu di partai berlambang burung garuda itu.

"Seluruh keputusan ada di tangan Pak Prabowo. Kami seluruh pendukung dan kader taat dan patuh apa pun keputusan Pak Prabowo. Siap mengamankan apa yang diputuskan," katanya.