Rizal Ramli: Kapolri Mengira Tangkap Para Aktivis Bisa Bikin Efek Jera, Itu Tidak Efektif
BERITA ISLAM - Rizal Ramli menyindir tindakan polisi yang menangkap dan menahan para aktivis serta tokoh KAMI pasca demo menolak UU Ciptaker.
Mantan Menko Kemaritiman itu mengatakan polisi mengira dengan ditangkapnya Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Anton Permana akan menimbulkan efek jera bagi siapapun yang kritis terhadap kekuasaan.
“Kapolri, Mas Idham Azis mungkin maksudnya memborgol Jumhur, Syahganda dkk supaya ada effek jera. Tetapi itu tidak akan efektif dan merusak image Polri, ternyata hanya jadi alat kekuasaan — it’s to far off-side!” ujar Rizal Ramli, Jumat (16/10/2020).
“Mereka bukan terorist atau koruptor,” ucap Rizal.
Bareskrim Polri menetapkan 8 orang tersangka tokoh KAMI dalam kasus terkait penolakan Omnibus Law yang berakhir ricuh.
Di antara 8 tokoh itu 4 orang ditangkap di Jakarta dalam waktu yang berbeda yakni Syahganda Nainggolah, Jumhur Hidayat, Anton Permana, Kingkin.
“(Penangkapan bermula dari) percakapan di grup WhatsApp,” ujar Karo Penmas Polri Brigjen Awi Setiyono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Presidium dan anggota KAMI seperti Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin, Rocky Gerung kemarin berusaha menjenguk rekan mereka tersebut namun tidak mendapatkan izin dari kepolisian, termasuk untuk bertemu Kapolri Jenderal Idham Azis. (pojok)
Posting Komentar untuk "Rizal Ramli: Kapolri Mengira Tangkap Para Aktivis Bisa Bikin Efek Jera, Itu Tidak Efektif"