Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara, Niat, dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Cara, Niat, dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Pada artikel ini akan dibahas tentang pengertian, cara, dan niat puasa Ayyamul Bidh.

Pengertian Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dikerjakan selama tiga hari setiap bulan dalam tahun Hijiriah. Puasa ini biasa dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15, kecuali pada bulan Ramadan karena ibadah puasa wajib selama 30 hari, dan bulan Zulhijah, karena tanggal 13 bulan tersebut adalah Hari Tasyrik. 

Cara Melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh

Tata cara puasa Ayyamul Bidh sama seperti puasa sunah lainnya, yaitu dengan terlebih dahulu berniat, tidak makan dan minum, juga menahan hawa nafsu dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. 

Namun, berkaitan dengan niat, semua puasa sunah berbeda dengan puasa wajib. Puasa yang dilakukan pada Ramadan harus disertai dengan niat sebelum melaksanakan puasa yaitu sebelum terbitnya fajar. 

Sementara, niat seluruh puasa sunah dapat dicetuskan setiap saat setelah terbitnya fajar seseorang selama belum melakukan perkara yang membatalkan puasa pada hari tersebut, seperti makan dan minum. Hal ini juga berlaku untuk puasa Ayyamul Bidh.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Niat puasa sendiri dapat diucapkan dalam hati atau dilafalkan, baik dengan bahasa Indonesia atau bahasa Arab. 

Lafal niat puasa ayyamul bidh dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut.

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى. 

Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala 
Artinya, "Saya niat berpuasa besok pada ayyamul bidh sunah karena Allah Ta’ala."

Sementara itu, jika niat diucapkan pada saat sudah terbitnya fajar, bacaannya adalah sebagai berikut.

 نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu sauma ayyami bidh sunnatan lillahi ta’ala 
Artinya, "Saya berniat puasa ayyamul bidh, sunh karena Allah ta’ala." 

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Mengamalkan puasa Ayyamul Bidh memiliki banyak keutamaan bagi umat Islam.

1. Merupakan wasiat dari Rasululah
Berpuasa putih merupakan salah satu wasiat dari Rasulullah. Hal tersebut sesuai dengan dalil yang menyebutkan bahwa ada 3 wasiat yang diberikan oleh Rasulullah untuk tidak ditinggalkan hingga mati.

Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata :

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

Artinya :

“Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati : (1) mengerjakan puasa selama tiga hari setiap bulannya, (2) Mengerjakan sholat Dhuha, (3) Mengerjakan sholat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari).

2. Kebiasaan dari Rasulullah
Berpuasa tengah bulan merupakan kebiasaan yang telah dijalankan oleh Rasulullah.

Sebagai umat akhir jaman pengikut Rasulullah, maka kita senantiasa harus mencontoh amalan-amalan yang dilakukan oleh Rasulullah.

Rasulullah senantiasa melakukan ibadah puasa 3 hari dalam setiap bulannya. Maka ketika muslim melakukan hal yang sama, hal tersebut sama saja dengan mengikuti sunnah Rasulullah.

3. Pahalanya sama seperti puasa sepanjang tahun
Hal tersebut sesuai dengan Sabda Rasulullah :

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

Artinya :

“Mengerjakan puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari).

4. Memperbesar pahala
Setiap muslim mendambakan untuk bisa masuk ke surga Allah. Untuk bisa memasuki surga Allah, maka setiap muslim harus melakukan berbagai amalan sholeh.

Salah satu amalan sholeh yang akan memberikan banyak pahala adalah melaksanakan ibadah puasa tengah bulan seperti kebiasaan Rasulullah.

Kebiasaan Rasulullah ini senantiasa bisa menjadi contoh bagi umat islam untuk hidup sesuai dengan syariat Allah. Bekalilah diri dengan memperbanyak ibadah untuk bekal di hari akhirat.

5. Membuat hidup menjadi lebih tenang
Pada hakikatnya, kehidupan di alam dunia ini hanyalah sementara. Kehidupan di dunia ini tidaklah kekal.

Kehidupan yang kekal adalah kehidupan di akhirat kelak. Kehidupan yang hanya numpang mampir ini seharusnya diisi dengan amalan-amalan sholeh.

Hiduplah dengan tenang dan jangan membiasakan diri untuk bermasalah dengan orang lain.

Melaksanakan puasa tengah bulan adalah salah satu hal yang bisa dilakukan untuk membentengi diri dari dosa, dan membuat hari-hari menjadi lebih tenang.

Setiap orang yang melakukan puasa harus menghindarkan diri dari dosa. Dengan berpuasa, kehidupan pun akan menjadi lebih tenang dan damai.

Melakukan ibadah puasa ini bisa menjadi cara yang paling mudah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Silahkan kerjakan puasa ini dengan penuh keikhlasan dan niat tulus.

Posting Komentar untuk "Cara, Niat, dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh"