Pantasan Denny Siregar Cenderung Melecehkan Kaum dan Ulama Sunni
Oleh Asyari Usman (Wartawan senior BBC)
Beberapa hari lalu, tiba-tiba beredar postingan Facebook penulis kondang, Denny Siregar (DS). Dia tulis satus singkat seperti ini:
“Ya benar, saya syiah.. any problem with that?”
Saya sangka postingan baru. Rupanya bertanggal 16 September 2015. Sudah lama sekali, ternyata.
Tapi, saya merasa seperti postingan baru. Karena, selama ini saya tidak tahu kalau Denny itu pengikut Syiah.
Nah, meminjam pertanyaan Denny yang beraroma arogan, “any problem with that?”, tentu jawabannya “tidak ada masalah”. Sebab, Denny hanya menjatuhkan pilihan hidupnya dan hanya menggunakan haknya. Tidak ada seorang pun yang bisa dan boleh mencegahnya.
Jadi, apa yang membuat saya sampai berkomentar khusus tentang status basi itu?
Karena saya baru tahu pasti tentang kesyiahan Denny, saya hanya ingin mengatakan bahwa tidaklah mengherankan kalau DS selama ini sering melecehkan para ulama Sunni. Bahkan menunjukkan kebenciannya. Terakhir, dalam tulisan satiremya, DS patut diduga menggambarkan Habib Rizieq dan ulama serta para ustad Sunni lainnya sebagai “kadal gurun”.
Selama ini, publik sering membaca berbagai postingan DS di beberapa platform medsos yang kontennya sangat wajar diduga mempermainkan, melecehkan, dan memperolok-olok para ulama dan ustad Sunni.
Kalau Denny dengan sengaja melecehkan kaum Sunni dan para ulama mereka, maka “any problem with that?” yang saya jawab “tidak ada masalah”, sekarang menjadi bermasalah. Sebab, dia terindikasi menaburkan benih kebencian. Terindikasi membuat dan mempublikasikan ujaran kebencian.
Semoga saja Denny tidak meneruskan olok-olokannya yang sangat pantas diduga tertuju kepada kaum dan para ulama Sunni. Bisa sangat berbahaya. Sebab, dia (DS) telah mengakui bahwa dia pengikut Syiah. Bisa saja ada orang yang menganggap dugaan pelecehan oleh Denny mewakili komunitas Syiah.
Artinya, jika dugaan pelecehan itu dia lanjutkan, itu artinya Denny sengaja ingin menciptakan kegaduhan dan ketegangan sektarian. Lama kelamaan bisa pula memicu konflik horizontal.
Wallahu a’lam