Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sudah Beriman, Tapi Kenapa Cobaan Semakin Berat?

Sudah Beriman, Tapi Kenapa Cobaan Semakin Berat?
Selama hidup di dunia ini, kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya cobaan hidup. Baik itu yang beriman dan tidak beriman, semuanya pasti akan diberikan cobaan sebagai bentuk kasih sayang Allah agar kita sebagai seorang Muslim tidak melupakan-Nya.

Mungkin pernah terlintas di benak Anda, kenapa Anda merasa cobaan datang bertubi-tubi sementara Anda merasa sudah beriman dan selalu beribadah. Bahkan banyak orang yang putus asa dan melupakan kewajiban mereka untuk senantias beribadah karena mereka merasa selalu diberikan cobaan yang berat setiap kali beribadah.

Ingatlah, menurut Al-Quran juga semakin tinggi iman seseorang, maka semakin berat pula cobaannya. Dan janganlah Anda mengaku beriman jika Anda belum diberikan cobaan yang berat, apalagi berputus asa. Orang yang imannya sungguh-sungguh pasti akan istiqamah saat menerima cobaan dan tidak akan berputus asa.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS: Al-Baqarah, ayat 214)

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS: Al-Ankabut, ayat 2-3)

Dari ayat-ayat di atas, dapat dijelaskan kalau seseorang belum bisa dikatakan beriman jika mereka belum diberikan cobaan yang berat seperti pendahulunya, yaitu para nabi. Jika Anda perhatikan, tak ada satu pun nabi yang diberikan ujian ringan, mereka semua diberikan ujian yang sangat berat, berupa cacian, kesengsaraan, fitnah dan cobaan lainnya.

Namun para nabi tetap istiqomah dan senantiasa beribadah kepada Allah meski cobaan berat selalu menimpa mereka. Mereka ikhlas mendapat cobaan dan tetap bersyukur kepada Allah. Karena hal itulah, tingkat iman dan taqwa para nabi begitu tinggi di depan Allah.

Nah, jika Anda ingin beriman tapi tidak mau diberikan cobaan, kesal ketika mendapat cobaan, dan berpaling dari Allah ketika mendapat cobaan, maka Anda tidak bisa dikatakan golongan orang beriman dan Anda tidak akan masuk surga.

Tapi bersyukurlah ketika Anda mendapat cobaan karena Allah mengakui dan masih memperhatikan Anda. Tapi jika hidup Anda merasa lurus-lurus saja seolah tidak ada sesuatu, Anda harus curiga. Hanya orang yang benar-benar beriman dan bertaqwa yang akan diberikan cobaan.

Sekedar catatan, ada perbedaan cobaan dan teguran. Cobaan diberikan Allah kepada orang beriman, sedangkan teguran diberikan kepada orang yang melupakan Allah. Namun keduanya adalah bentuk kasih sayang Allah agar kita kembali ke jalan-Nya dan agar kita tidak terlena dengan kesenangan duniawi.