Sam Aliano Menantang Jokowi di Pilpres 2019 dan Janji Blokir YouTube Bila Terpilih, Inilah Risikonya
Menantang Jokowi di pemilihan presiden 2019 sekaligus berjanji menutup situs video Youtube kalau terpilih jadi orang nomor Indonesia, apa risikonya?
Apa risiko seandainya pemerintah Indonesia memblokir situs video Youtube atau youtube.com ?
Sepertinya pemerintah akan panen masalah baru bila Youtube diblokir, setidaknya dari isu kebebasan memperoleh informasi publik yang dilindungi oleh undang-undang.
Catatan TribunStyle.com, desakan untuk menutup atau memblokir YouTube sudah muncul sejak beberapa tahun yang lalu.
Saat itu, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mendesak pemerintah untuk memblokir Google dan YouTube dengan alasan konten pornografi. banyak bertebaran di dalamnya.
Namun Kementerian Komunikasi dan Informatika saat itu juga langsung menolak mentah-mentah.
Bagi Kementerian Kominfo, risikonya terlalu besar.
Pemerintah bisa panen kritik dan protes karena dianggap menghalang-halangi hak publik mendapat informasi yang jelas-jelas dilindungi undang-undang.
UUD 1945 Pasal 28 F jelas-jelas menjamin kebebasan orang (warga) untuk mencari informasi.
Pendek kata, pemerintah tak ingin terjerat masalah baru dengan banjir demo dan protes lantaran pasal menghambat arus informasi.
“Kalau soal pornografi, ada Undang-undang No 44 tahun 2008 yang menaungi. Tapi yang kami blokir itu kontennya, bukan situs Google atau YouTube-nya,” tegas Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Ismail Cawidu (saat itu) seperti dilansir Kompas.com .
Seperti diketahui, Google atau YouTube merupakan alat untuk mencari informasi, yang bisa menghasilkan hal positif juga negatif.
Tindakan yang bisa dilakukan adalah meminimalkan konten negatif di dalam alat pencari tersebut, bukan memblokir aksesnya.
Heboh wacana menutup Youtube berawal dari janji bakal calon presiden Sam Aliano yang mengumbar tekat menutup akses You Tube di Indonesia kalau dia terpilih menjadi Presiden RI 2019.
Sam Aliano yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia Sam Aliano menegaskan bakal menutup kantor YouTube Indonesia, jika terpilih menjadi Presiden RI, mengalahkan Jokowi di Pemilihan Presiden 2019.
Perkataannya tersebut dilatarbelakangi oleh aksi teroris yang belajar membuat bom melalui media sosial YouTube.
"Apalagi mereka belajar buat bom lewat YouTube," kata Sam Aliano seperti Tribunstyle.com lansir dari Tribunnews.com
"YouTube memfasilitasi orang-orang teroris biar bikin bom dan itu sangat berbahaya."
"Perusahaan itu memfasilitasi untuk teroris membikin bom untuk serang kita," tutur Sam Aliano saat menggelar konferensi pers di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018).
"Saya enggak akan diam. Saya akan laporkan ke Bareskrikm Polri."
"Saya berjanji ini, saya akan tutup kantor mereka satu jam setelah saya pelantikan Presiden Republik Indonesia," tegasnya.
Sam Aliano juga siap mati membela rakyat melawan terorisme di Indonesia.
"Saya enggak akan diam, saya akan lawan mereka ini di manapun demi rakyat."
"Saya ini bela rakyat, rakyat itu mahkota saya, harga diri saya, kepolisian kebanggaan saya, saya siap mati, rela mati," paparnya.
Belum lama ini Sam Aliano juga bikin heboh dengan sayembara soal memburu teroris.
Dia akan memberikan hadiah berupa uang sebesar Rp 1 Miliar kepada warga yang berhasil mendapatkan otak dari para teroris dengan melaporkannya kepada pihak Kepolisian.
Sam Aliano juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan ikut berpartisipasi dalam memerangi teroris dengan membantu pihak kepolisian.
"Saya ingin otak teroris digantung di Monas, saya akan berikan Rp 1 miliar hadiah kepada warga yang bisa menyerahkan otak teroris kepada pihak kepolisian 1x24 jam."
"Saya harap segera tangkap sebelum otak teroris kabur ke luar negeri," katanya kepada wartawan di kawasan Tanah Abang, Senin (14/5/2018) malam. (tribunnews)
Apa risiko seandainya pemerintah Indonesia memblokir situs video Youtube atau youtube.com ?
Sepertinya pemerintah akan panen masalah baru bila Youtube diblokir, setidaknya dari isu kebebasan memperoleh informasi publik yang dilindungi oleh undang-undang.
Catatan TribunStyle.com, desakan untuk menutup atau memblokir YouTube sudah muncul sejak beberapa tahun yang lalu.
Saat itu, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mendesak pemerintah untuk memblokir Google dan YouTube dengan alasan konten pornografi. banyak bertebaran di dalamnya.
Namun Kementerian Komunikasi dan Informatika saat itu juga langsung menolak mentah-mentah.
Bagi Kementerian Kominfo, risikonya terlalu besar.
Pemerintah bisa panen kritik dan protes karena dianggap menghalang-halangi hak publik mendapat informasi yang jelas-jelas dilindungi undang-undang.
UUD 1945 Pasal 28 F jelas-jelas menjamin kebebasan orang (warga) untuk mencari informasi.
Pendek kata, pemerintah tak ingin terjerat masalah baru dengan banjir demo dan protes lantaran pasal menghambat arus informasi.
“Kalau soal pornografi, ada Undang-undang No 44 tahun 2008 yang menaungi. Tapi yang kami blokir itu kontennya, bukan situs Google atau YouTube-nya,” tegas Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Ismail Cawidu (saat itu) seperti dilansir Kompas.com .
Seperti diketahui, Google atau YouTube merupakan alat untuk mencari informasi, yang bisa menghasilkan hal positif juga negatif.
Tindakan yang bisa dilakukan adalah meminimalkan konten negatif di dalam alat pencari tersebut, bukan memblokir aksesnya.
Heboh wacana menutup Youtube berawal dari janji bakal calon presiden Sam Aliano yang mengumbar tekat menutup akses You Tube di Indonesia kalau dia terpilih menjadi Presiden RI 2019.
Sam Aliano yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia Sam Aliano menegaskan bakal menutup kantor YouTube Indonesia, jika terpilih menjadi Presiden RI, mengalahkan Jokowi di Pemilihan Presiden 2019.
Perkataannya tersebut dilatarbelakangi oleh aksi teroris yang belajar membuat bom melalui media sosial YouTube.
"Apalagi mereka belajar buat bom lewat YouTube," kata Sam Aliano seperti Tribunstyle.com lansir dari Tribunnews.com
"YouTube memfasilitasi orang-orang teroris biar bikin bom dan itu sangat berbahaya."
"Perusahaan itu memfasilitasi untuk teroris membikin bom untuk serang kita," tutur Sam Aliano saat menggelar konferensi pers di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018).
"Saya enggak akan diam. Saya akan laporkan ke Bareskrikm Polri."
"Saya berjanji ini, saya akan tutup kantor mereka satu jam setelah saya pelantikan Presiden Republik Indonesia," tegasnya.
Sam Aliano juga siap mati membela rakyat melawan terorisme di Indonesia.
"Saya enggak akan diam, saya akan lawan mereka ini di manapun demi rakyat."
"Saya ini bela rakyat, rakyat itu mahkota saya, harga diri saya, kepolisian kebanggaan saya, saya siap mati, rela mati," paparnya.
Belum lama ini Sam Aliano juga bikin heboh dengan sayembara soal memburu teroris.
Dia akan memberikan hadiah berupa uang sebesar Rp 1 Miliar kepada warga yang berhasil mendapatkan otak dari para teroris dengan melaporkannya kepada pihak Kepolisian.
Sam Aliano juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan ikut berpartisipasi dalam memerangi teroris dengan membantu pihak kepolisian.
"Saya ingin otak teroris digantung di Monas, saya akan berikan Rp 1 miliar hadiah kepada warga yang bisa menyerahkan otak teroris kepada pihak kepolisian 1x24 jam."
"Saya harap segera tangkap sebelum otak teroris kabur ke luar negeri," katanya kepada wartawan di kawasan Tanah Abang, Senin (14/5/2018) malam. (tribunnews)
Posting Komentar untuk "Sam Aliano Menantang Jokowi di Pilpres 2019 dan Janji Blokir YouTube Bila Terpilih, Inilah Risikonya"